Selasa, 05 November 2013

Hikikomori? apa'an tuh?



Jepang Merupakan negara maju terbesar di Asia. Tidak hanya maju secara ekonomi, tapi jg memiliki kemajuandi bidang teknologi,pendidikan, serta Informasi. Namun disamping itu Jepang mengalami kemunduran di bidang sosial sebagai imbalan akan kemajuannya. Berbagai penyakit
 Psikologis menghantui masyarakat Jepang karena tingkat stress yang semakin tinggi.

Bagi warga yag tidak bisa bertahan, mereka akan mengambil jalan pintas dengan mengahkiri hidupnya sendiri dengan anggapan semakin cepat mereka lepas dari tekanan. Selain itu Kemajuan juga mengubah cara bergaul di masyarakat Jepang.
Penindasan oleh yang kuat terhadap yang lemah, serta pergaulan yang tanpa batas. Bagi korban penindasan, mereka akan menjadi org yang pendiam tapi tetap terjun di masyarakat/malah mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Selain itu juga terdapat orang yg akhirnya menarik diri dari pergaulan masyarakat, orang-orang tersebut dijuluki dengan sebutan #Hikikomori, Fenomena Hikikomori ini biasanya terjadi dinegara-negara modern tinggi, selain jepang tentunya, minna .

#Hikikomori adalah istilah jepang untuk sebutan ‘orang yang menyendiri dan mengisolasi diri dari lingkungan sosial disekitarnya’. Jika anda termasuk orang yg penyendiri, bisa jadi anda adalah seorang yang Hikikomori. (gue dong termasuk? ga pernah keluar rumah selain burjo ama kampus).

Orang yang Hikikomori biasanya sering dengan mudahnya terkena virus Nijikon. Kebanyakan penderita hikikomori adalah laki-laki, walau ada juga yang perempuan.
Faktor penyebab Hikikomori ini tidak begitu jelas, namun Namun kebanyakan publik Jepang menyalahkan faktor keluarga, dimana hilangnya figur seorang ayah karena bekerja dari pagi hingga larut malam hingga tidak sempat melakukan interaksi dengan anaknya, serta ibu yang dianggap terlalu memanjakan anaknya.

Tekanan akademik di sekolah, pelecehan di sekolah (school bullying), dan video game diJepang yang luar biasa menggoda. Mungkin bisa dibilang mreka menarik diri dari tekanan kompetisi pelajar, pelaku ekonomi atau pekerja di negara yangg luar biasa kompetisi-nya. Jumlah pasti penderita hikikomori tidak diketahui, ada yang menghitung sekitar 1 persen dari populasi.

Oke, kita masuk ke Ciri-ciri seorang hikikomori. antara lain :
#1 . Dia tidak pernah atau jarang keluar dari kamar/tempat tinggalnya, kecuali untuk cari makan atau belanja kebutuhan sehari-hari.
Seorang yang Hikikomori cenderung lebih sering berada didalam rumah.
Jarang sekali ia terlihat berjalan di jalanan, apalagi bercengkrama dengan teman di taman. Seorang yang Hikikomori cenderung lebih sering berada didalam rumah.
Jarang skali ia terlihat berjalan di jalanan, apalagi bercengkrama dengan teman ditaman. 

#2. Sering mengurung diri dikamar dan menghabiskan waktunya dengan main game seperti PS atau komputer. Nah,ini dia salah satu penyebab Nijikon.
Seorang Hikikomori biasanya menyukai anime/game sehingga mereka berpikir bahwa bermain game, menonton anime lebih menyenangkan dari pada bermain dengan teman atau berinteraksi dengan orang-orang di lingkungannya.

#3. Dia hanya bergaul dengan orang-orang didunia maya seperti di chat, online atau game online. Tidak pernah bercakap-cakap / bergaul dengan tetangga sekitarnya.
Dalam manganime, contoh hikkikomori diantaranya adalah Takumi Nishijo (Chaos;Head) dan Nagi Sanzenin (Hayate no Gotoku!).

Istilah hikikomori dikemukakan pertama kali oleh seorang psikolog dari Jepang yang bernama Saito Tamaki, seorang ahli hikikomori dan telah menulis banyak buku tentang hikikomori, mendefinisikan sebagai berikut:

“Keadaan lebih dari enam bulan mengurung di rumahnya sendiri,tidak berpartisipasi dalam masyarakat seperti pekerjaan dan sekolah, tidak adahubungan akrab dengan orang lain selain keluarga”. Lebih lanjut Saito menjelaskan sebagai berikut:

“’Hikikomori’ bukanlah nama penyakit atau nama diagnosa,tetapi tidak lebih dari kata yang mengungkapkan keadaan. Selama keadaan ini berlanjut lama dan bila muncul bermacam-macam gejala psikis/kejiwaan, maka akan ada hubungan dengan penyembuhan. Sebaliknya, ada juga hikikomori terjadi sebagai gejala dari mental disorder dan depresi yang sudah ada sebelumnya.”



walah, meski di bilang bukan penyakit,tetep aja ini kayak penyakit, bung Saito Tamaki *am i right?*
hampir lupa, #Hikikomori bukan cuma hanya main game ama baca manga dan nonton anime terus, tapi bisa dalam hal yang lain.

untuk #Hikikomori, yang hidup dalam jam kebalikan, bangun ketika sore dan tidur di pagi hari *gue banget deh*.
Dan menghabiskan seluruh malamnya dengan menonton televisi atau bermain game. Beberapa mempunyai komputer atau mobile phone *gua lagi*.
Selain menonton TV, bermain game komputer, ada juga yang surfing internet, membaca buku, atau hanya sekedar bengong dikamarnya. *gua bgt*.
Ada beberapa alasan mengapa pelaku hikikomori hidup dalam kebalikan siang-malam. Tanya jawab di NHK tentang masalah #Hikikomori, sbb :

Ada macam-macam alasan mereka bangun berbalik seperti itu. Salah satunya, agar mereka tidak terkena sinar matahari siang,mereka telah menggeser irama sehari-harinya, dan telah mengacaukan jam dalam badannya. Satu lagi alasan secara mental. Siang hari semua pulang-pergi ke sekolah & tempat kerja, beraktivitas pd jam kerja, ketika mengurung dirinya dengan tidak melakukan apa-apa, merasa gelisah dan tegang seperti telah ditinggalkan dengan cepat didunia ramai, dan disiksa oleh rasa kurang harga diri. Barbaliknya siang-malam itu,bisa dikatakan sebagai usaha untuk tidak menyadarkan sekeliling dan menghindari penderitaan seperti itu.’

Para pelaku hikikomori memilih gaya hidup seperti itu sebagai usaha untuk menghindari perasaan-perasaan gelisah, tegang,dan rendah diri ketika berada di tempat ramai.

Faktor penyebab hikikomori biasanya berasal dari luar, antara lain :
1.    Ekonomi, Budaya ,dan peranan jenis kelamin di Jepang adalah salah satu penyebab kuat terjadinya #hikikomori. Laki-laki di Jepang dituntut untuk menjadi orang yang sukses. Pasti berat banget tekanan yang didapatkan
2.     Sistem Pendidikan Jepang : mereka memiliki sistem pendidikan yang penuh dengan persaingan.Mulai sejak Sekolah Dasar hingga masuk Perguruan Tinggi seorang siswa harus memiliki jiwa dan kemampuan intelektual yg tahan dalam persaingan.
Para ibu di Jepang sadar bahwa Jepang merupakan gakureki shakai(学歴社会)yaitu riwayat pendidikan seseorang sangat berpengaruh untuk mendapatkan pekerjaan yang baik. Maka muncul istilah kyouiku mama(教育ママ), dimana para ibu begitu menaruh harapan dalam pendidikan anak-anak mereka. Harapan bisa jadi tekanan bagi anak-anak.
Melecehkan anak yang dianggap memiliki kelainan dari kawan-kawannya. Bila sudah amat tertekan, tidak jarang anak yang mendapat perlakuan ijime menjadi mogok sekolah atau toukoukyohi(登校拒否). dan akhirnya menarik diri dari kehidupan sosial.
3.    Peranan Keluarga : Lebra dalam bukunya Japanses Pattern of Behavior menjelaskan bahwa dalam tradisi masyarakat Jepang, ada konsep pasangan ketergantungan menerima peran seorang anak terhadap pasangan pendukung yang berperan sebagai orangtua.

Penderita Hikikomori ini sangat merugikan dirinya sendiri. Karena,ia bisa dikucilkan oleh masyarakat disekitarnya. Jika anda menemukan seorang yang memiliki gejala seperti diatas,jangan dijauhi.Dekatilah dia. Beri support,selalu didukung.

Ini nih cara mengantisipasi Hikikomori untuk diri sendiri :
Sering bergaul dan berorganisasi, Belajar berkomunikasi dan aktif. Cari teman sana sini, Minta support dan do’a orang-orang terdekat dan Berusaha menjadi seorang yang hangat, tapi gak harus juga sih, bisa cuek dan judes kayak saya tapi Welcome dan Narsis. jangan benci orang SKSD.


Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Komentar menggunakan kata yang sopan